Rabu, 13 Desember 2017

Kisah Abdurrahman Bin Auf r.a, Manusia Bertangan Emas


Suatu ketika Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berkata, Abdurrahman bin Auf r.a akan masuk surga terakhir karena terlalu kaya. Ini karena orang yang paling kaya akan dihisab paling lama.

Maka mendengar ini, Abdul Rahman bin Auf r.a pun berfikir keras, bagaimana agar bisa kembali menjadi miskin supaya dapat masuk surga lebih awal.

Setelah Perang Tabuk, kurma di Madinah yang ditinggalkan sahabat menjadi busuk. Lalu harganya jatuh. Abdurrahman bin Auf r.a pun menjual semua hartanya, kemudian memborong semua kurma busuk milik sahabat tadi dengan harga kurma bagus.

Semua orang pun bersyukur.. Alhamdulillah.. kurma yang tadinya dikhawatirkan tidak laku, tiba-tiba laku keras! Diborong semuanya oleh Abdurrahman bin Auf.

Semua sahabat gembira. Abdurrahman bin Auf r.a pun juga gembira. Sahabat lain gembira sebab semua dagangannya laku. Abdurrahman bin Auf r.a gembira juga sebab...berharap jatuh miskinnya terjadi.

Masya Allah.... luar biasa!

Coba kita renungkan, Ketika usaha sedang diuji sama Allah, kita udah teriak sana-sini tak tentu arah. Lupa bersyukur bahwa masih banyak rezki yang lain.

Beliau, Abdurrahman bin Auf r.a merasa sangat lega, sebab tahu akan bakal masuk surga dulu, sebab sudah miskin.

Namun apa yang terjadi selanjutnya?

Tiba-tiba, datang utusan dari Yaman membawa berita, bahwa Raja Yaman mencari kurma busuk. Dikabarkan, kalau di Yaman sedang berjangkit wabah penyakit menular, dan obat yang cocok adalah KURMA BUSUK.

Utusan Raja Yaman berniat memborong semua kurma Abdurrahman bin Auf r.a dengan harga 10 kali lipat dari harga kurma biasa.

Masya Allah. Allahu Akbar....!

Saat kita berusaha keras jadi kaya. Sebaliknya, Abdurrahman bin Auf berusaha keras jadi miskin tapi selalu gagal.

Benarlah firman Allah : " Wahai manusia, di langit ada rezki bagi kalian. Juga semua karunia yang dijanjikan pada kalian " (Qs. Adz Dzariat, 22 )

Artinya, bukan soal kurma bagus dan kurma busuk yang memberi rezeki banyak tapi Allah Subhanahu wa ta'ala lah yang Memberi rezki. Allah yang memberi rezki. Mintalah sama Allah. 

Usaha usaha kita ini hanya sekedar ikhtiar padaNya. Karena Allah memang menyukai orang yang bersungguh2 dalam berusaha. Jadi jangan menuhankan usaha kita. Pengambil keputusan ada di Allah.

Maka jemput rezki kita dengan mengejar Allah dulu, Allah lagi, Allah terus.

Boleh gak kita iri sama seseorang?

Boleh bangetttt....

Rasulullah SAW bersabda, " Kita tidak boleh iri kecuali kepada 3 orang. Pertama, orang yg berilmu yg mengamalkan dan mengajarkannya. Yang kedua, orang yg mati syahid. Dan yang ketiga, orang kaya yang dermawan."

Intinya “Orang sholeh harus kaya. Dan Orang kaya harus sholeh.”

Itulah kenapa Rasulullah mengatakan bahwa “… Alangkah baiknya harta di tangan orang yang shalih.” (HR. Ahmad)

Sumber : https://www.facebook.com/ajien09/posts/176734813067271

0 komentar:

Posting Komentar